Teknologi Wimax (802.16) dan Wifi (802.11n)
WIMAX (802.16)
Standar 802.16 dikembangkan oleh Institute  of Electrical and  Electronics Engineers (IEEE), yang disebut WirelessMANTM , memberikan  perspektif baru dalam mengakses internet dengan kecepatan tinggi tanpa  tergantung pada jaringan kabel atau modem. Tahun 2002 terbentuk forum  Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) yang mengacu  pada standar 802.16 dan bertugas menginterkoneksikan berbagai standar  teknis yang bersifat global menjadi satu kesatuan. Teknologi WiMAX lebih  murah dibandingkan dengan teknologi broadband lain seperti digital  subscriber line (DSL) atau kabel modem.
Kecepatan koneksi atau kemajuan teknologi yang baru bukan hanya aspek  yang penting yang harus dievaluasi, tetapi keduanya merupakan fakta  transmisi wireless yang tidak aman untuk berkomunikasi. Aspek keamanan  merupakan hal yang sangat penting untuk teknologi broadband dalam  mengakses informasi dari internet. Dalam tulisan ini dibahas tentang  perkembangan WiMAX, perbedaannya dengan WiFi, fitur-fitur yang ada serta  sistem keamanan yang terdapat pada teknologi WirelessMANTM berdasarkan  pada spesifikasi standar 802.16.
Standar IEEE 802.16 memberikan kemudahan dalam akses internet untuk  area metropolitan dengan hanya mendirikan beberapa base station (BS)  yang dapat meng-coverage jutaan subscriber (SS). Teknologi WiMAX  merupakan solusi untuk kota atau daerah pedesaan yang belum berkembang  dalam penyediaan akses internet. Enkripsi data yang digunakan berupa  data encryption standar (DES) dan authentication pada setiap  client/subscriber station (SS) yang sangat baik dengan sertifikat X.509  yang unik, handal dan dapat dipercaya ketangguhannya.
1. Pendahuluan
1.1 Pengertian WiMAX
Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) merupakan  standar industri yang bertugas menginterkoneksikan berbagai standar  teknis yang bersifat global menjadi satu kesatuan. WiMAX dan WiFi  dibedakan berdasarkan standar teknik yang bergabung didalamnya. WiFi  menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI HiperLAN yang merupakan  standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX  merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya,  yaitu Eropa dan sekitarnya. Untuk dapat membuat teknologi ini digunakan  secara global, maka diciptakan WiMAX. Standar global yang dipakai di  dunia dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1 Standar-standar yang ada dengan spesifikasi yang mendukung komunikasi sampai tingkat MAN disatukan dengan standar WiMAX
Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang  memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi  berjenis broadband lewat media wireless atau broadband wireless access  (BWA). Pada masa mendatang, segala sesuatu yang berhubungan dengan  teknologi BWA kemungkinan akan diberi sertifikasi WiMAX. Standar WiMAX  dibentuk oleh gabungangabungan industri perangkat wireless dan chip-chip  komputer diseluruh dunia. Perusahaan besar ini bergabung dalam suatu  forum kerja yang merumuskan standar interkoneksi antar teknologi BWA  yang mereka miliki pada produk-produknya.
1.2 Standar IEEE 802.16 (WiMAX)
Terobosan jaringan internet wireless sebentar lagi akan menjadi  kenyataan. Dengan tower yang dipasang dipusat akses internet (hot spot)  di tengah kota metropolitan, seorang pemakai laptop, komputer,  handphone, hingga personal digital assistant (PDA), dengan wireless card  bisa koneksi dengan internet, bahkan di tengah sawah atau pedesaan yang  masih dalam cakupan area 50 kilometer. Hal ini dapat terjadi karena  teknologi WiMAX yang menggunakan standar baru IEEE 802.16. Saat ini WiFi  menggunakan standar komunikasi IEEE 802.11. Yang paling banyak dipakai  adalah IEEE 802.11b dengan kecepatan 11 Mbps, hanya mencapai cakupan  area tidak lebih dari ratusan meter saja. WiMAX merupakan saluran  komunikasi radio yang memungkinkan terjadinya jalur internet dua arah  dari jarak puluhan kilometer. Dengan memanfaatkan gelombang radio,  teknologi ini bisa dipakai dengan frekuensi berbeda, sesuai dengan  kondisi dan peraturan pemakaian frekuensi di negara user.
Pada awalnya standard IEEE 802.16 beroperasi ada frekuensi 10-66 GHz  dan memerlukan tower line of sight, tetapi pengembangan IEEE 802.16a  yang disahkan pada bulan Maret 2004, menggunakan frekuensi yang lebih  rendah yaitu sebesar 2-11 GHz, sehingga mudah diatur, dan tidak  memerlukan line-of-sight. Cakupan area yang dapat dicoverage sekitar 50  km dan kecepatan transfer data sebesar 70 Mbps. Pengguna tidak akan  kesulitan dalam mengulur berbagai macam kabel, apalagi WiMAX mampu  menangani sampai ribuan pengguna sekaligus. Prediksi perkembangan  pemakai yang menggunakan WiMAX akan terus berkembang dari tahun ke tahun  seperti terlihat pada Gambar 2 berikut ini.

Gambar 2 Grafik prediksi perkembangan penggunaan WiMAX di berbagai benua dari tahun ketahun
Intel akan mulai memasang antena luar ruangan WiMAX sebagai tahap  pengembangan WiFi. Teknologi WiFi dan WiMAX akan saling melengkapi. WiFi  untuk jangkauan jarak dekat di seputar kampus atau kantor sedangkan  WiMAX untuk memfasilitasi sebuah kota dengan akses wireless internet.  Pada akhirnya, diperkirakan hampir semua laptop, PDA, dan piranti  information and communication technology (ICT) lainnya akan compatible  dengan fitur WiFi dan WiMAX.
1.3 Keuntungan WiMAX
Ada beberapa keuntungan dengan adanya WiMAX, jika dibandiungkan dengan WiFi antara lain sebagai berikut:
- Para produsen mikrolektronik akan mendapatkan lahan baru untuk dikerjakan, dengan membuat chip-chip yang lebih general yang dapat dipakai oleh banyak produsen perangkat wireless untuk membuat BWA-nya. Para produsen perangkat wireless tidak perlu mengembangkan solusi end-to-end bagi penggunanya, karena sudah tersedia standar yang jelas.
 - Operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WIMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan dengan kompatibilitas yang lebih tinggi.
 - Pengguna akhir akan mendapatkan banyak pilihan dalam berinternet. WiMAX merupakan salah satu teknologi yang dapat memudahkan kita untuk koneksi dengan internet secara mudah dan berkualitas.
 - Memiliki banyak fitur yang selama ini belum ada pada teknologi WiFi dengan standar IEEE 802.11. Standar IEEE 802.16 digabungkan dengan ETSI HiperMAN, maka dapat melayani pangsa pasar yang lebih luas.
 - Dari segi coverage-nya saja yang mencapai 50 kilometer maksimal, WiMAX sudah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi keberadaan wirelass MAN. Kemampuan untuk menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh dan akan menutup semua celah broadband yang tidak dapat terjangkau oleh teknologi kabel dan digital subscriber line (DSL).
 - Dapat melayani para subscriber, baik yang berada pada posisi line of sight (LOS) maupun yang memungkinkan untuk tidak line of sight (NLOS).
 
WiMAX memang dirancang untuk melayani baik para pengguna yang memakai  antenna tetap (fixed wireless) maupun untuk yang sering  berpindah-pindah tempat (nomadic). WiMAX tidak hanya hanya dapat  melayani para pengguna dengan antenna tetap saja misalnya pada  gedunggedung diperkantoran, rumah tinggal, toko-toko dan sebagainya.  Bagi para pengguna antenna indoor, notebook, PDA, PC yang sering  berpindah tempat dan banyak lagi perangkat mobile lainnya memang telah  kompatibel dengan dengan standar-standar yang dimiliki WiMAX.
Perangkat WiMAX juga mempunyai ukuran kanal yang bersifat fleksibel,  sehingga sebuah BTS dapat melayani lebih banyak pengguna dengan range  spektrum frekuensi yang berbeda-beda. Dengan ukuran kanal spektrum yang  dapat bervariasi ini, sebuah perangkat BTS dapat lebih fleksibel dalam  melayani pengguna. Range spektrum teknologi WiMAX termasuk lebar, dengan  didukung dengan pengaturan kanal yang fleksibel, maka para pengguna  tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range  operasi dari BTS. Fasilitas quality of service (QOS) juga diberikan oleh  teknologi WiMAX ini. Sistem kerja media access control pada data link  layer yang connection oriented memungkinkan digunakan untuk komunikasi  video dan suara. Pemilik internet service provider (ISP) juga dapat  membuat berbagai macam produk yang dapat dijual dengan memanfaatkan  fasilitas ini, seperti membedakan kualitas servis antara pengguna  rumahan dengan pengguna tingkat perusahaan, membuat bandwidth yang  bervariasi, fasilitas tambahan dan masih banyak lagi.

Gambar 3 Sebuah BTS WiMAX dapat digunakan sebagai backhaul untuk titik-titik hotspot
Standar IEEE 802.16 merupakan keluaran dari organisasi IEEE, sama  seperti IEEE 802.11 adalah standar yang dibuat khusus untuk mengatur  komunikasi lewat media wireless. Yang membedakannya adalah WiMAX  mempunyai tingkat kecepatan transfer data yang lebih tinggi dengan jarak  yang lebih jauh, sehingga kualitas layanan dengan menggunakan  komunikasi ini dapat digolongkan ke dalam kelas broadband. Standar ini  sering disebut air interface for fixed broadband wireless access system  atau interface udara untuk koneksi broadband.
Sebenarnya standarisasi IEEE 802.16 ini lebih banyak mengembangkan  hal-hal yang bersifat teknis dari layer physical dan layer datalink  (MAC) dari sistem komunikasi BWA. Versi awal dari standar 802.16 ini  dikeluarkan oleh IEEE pada tahun 2002. Pada bersi awalini, perangkat  802.16 beroperasi dalam lebar frekuensi 10-66 GHz dengan jalur  komunikasi antar perangkatnya secara line of sight (LOS). Bandwidth yang  diberikan oleh teknologi ini sebesar 32-134 Mbps dalam area coverage  maksimal 5 kilometer. Kapasitasnya dirancang mempu menampung ratusan  pengguna setiap satu BTS. Dengan kemampuan semacam ini teknologi  perangkat yang menggunakan standar 802.16 cocok digunakan sebagai  penyedia koneksi broadband melalui media wireless. Perbedaan teknis  antara IEEE 802.11 dengan IEEE 802.16 dapat dilihat pada Tabel 1 berikut  ini.
Tabel 1 Perbedaan teknologi IEEE 802.11 dengan IEEE 802.16 IEEE 802.11 IEEE 802.16
Perbedaan Teknis Jarak Dibawah 9 Km Hingga 50 Km Teknik 256 FFT  sistem signalingnya menciptakan fitur ini. Coverage Optimal jika bekerja  di dalam ruangan Dirancang untuk penggunaan diluar ruangan dengan  kondisi NLOS IEEE 802.16 memiliki sistem gain yang lebih tinggi,  mengakibatkan sinyal lebih kebal terhadap halangan dalam jarak yang  lebih jauh. Skalabilitas Skala pengguna-annya hanya dalam tingkat LAN.  Ukuran frekuensi kanalnya dibuat fix (20 MHz) Dibuat untuk mendukung  sampai 100 pengguna. Ukuran frekuensi kanal dapat bervariasi mulai dari  1,5 sam-pai dengan 20 MHz. Sistim TDMA dan peng-aturan slot komunikasi,  sehingga semua frekuensi yang termasuk dalam range IEEE 802.16 dapat  dipakai serta jumlah pengguna dapat bertambah. Bit Rate 2,7 bps/Hz  hingga 54Mbps dalam kanal 20 MHz 5 bps/Hz hingga 100 Mbps dalam kanal 20  MHz. Teknik modulasi yang lebih canggih disertai koreksi error yang  lebih fleksibel, sehingga penggunaan freku-ensi kanal lebih effisien.  QoS Tidak mendukung QoS QoS dibuat dalam layer MAC Adanya pengaturan  secara otomatis terhadap slot-slot TDMA, sehingga dimanfaatkan untuk  peng-aturan QoS.
1.4 Varian-Varian IEEE 802.16 
Varian-varian WiMAX dimaksudkan untuk mengembangkan performance dan  kemapuan dari teknologi yang digunakannya, agar menjadi lebih hebat dan  dapat meluas penggunaannya. Untuk mengembangkan jangkauan dan daya  jualnya, maka standar IEEE 802.16 direvisi menjadi IEEE 802.16a. Standar  teknis IEEE 802.16a inilah yang banyak digunakan oleh  perangkat-perangkat dengan sertifikasi WiMAX.
Selain IEEE 802.16a, varian lainnya adalah IEEE 802.16b yang banyak  menekankan segala keperluan dan permasalahan dengan quality of service  (QoS), IEEE 802.16c banyak menekankan pada interoperability dengan  protokol-protokol lain, IEEE 802.16d merupakan revisi dari IEEE 802.16c  ditambah dengan kemampuan untuk access point, serta IEEE 802.16d  menekankan pada masalah mobilitas. Varian-varian standar IEEE 802.16  dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Varian-varian standar
IEEE 802.16 IEEE 802.16 IEEE 802.16a IEEE 802.16e Terstandarisasi  ‘Januari 2002 Januari 2003 (IEEE 802.16a) Estimasi pertengahan 2004  Spektrum 10 – 66 GHz 2 – 11 GHz < 6 GHz Kondisi Kanal Line Of Sight  Non Line Of Sight Non Line Of Sight Bit Rate 32 sampai 134 Mbps  menggunakan frekuensi kanal 28 MHz Hingga 70 Mbps menggunakan frekuensi  kanal 20 Mhz Hingga 15 Mbps menggunakan frekuensi kanal 5 MHz Modulasi  QPSK, 16 QAM dan 64 QAM OFDM 256 256 sub-carrier, QPSK, 16 QAM, 64 QAM  OFDM 256 sub-carrier, QPSK, 16 QAM, 64 QAM Mobilitas Perangkat wireless  tetap Perangkat wireless tetap dan portabel Nomadic Mobility Frekuensi  Per Kanal 20, 25 dan 28 MHz Mulai dari 1,5 hingga 20 MHz Mulai dari 1,5  hingga 20 MHz Radius Per Cell 2 sampai 5 Km 7 – 10 Km dengan kemampuan  maksimal hingga 50 Km 2 – 5 Km
Perubahan yang cukup signifikan pada standar IEEE 802.16 untuk  membentuk varian IEEE 802.16a, adalah lebar frekuensi operasinya.  Perbedaan ini dimaksudkan untuk mendukung komunikasi dalam kondisi line  of sight (LOS), dan non line of sight (NLOS). Dengan adanya sistem NLOS,  keterbatasan yang ada pada WiFi dapat dikurangi.
Perubahan yang sangat signifikan pada standar 802.16 untuk membentuk  varian terletak pada lebar frekuensi operasinya. Standar 802.16  beroperasi pada range 10-66 GHz, sedangkan 802.16a menggunakan frekuensi  yang lebih rendah, yaitu 2–11 GHz, sehingga memungkinkan komunikasi non  line of sight (NLOS). Kelemahan dari komunikasi dengan frekuensi rendah  ini adalah semakin kecil kapasitas bandwidth dari koneksi yang  dilakukannya. Ukuran kanal-kanal frekuensi yang fleksibel dengan range  yang lebar, merupakan keunggulan dari 802.16a.
Aplikasi standar WiMAX untuk berbagai keperluan ditunjukkan pada Gambar 4 dibawah ini.
Gambar 4 Teknologi WiMAX memungkinkan aplikasinya yang luas untuk berbagai keperluan
Beberapa topologi dan pilihan backhauling telah didukung oleh  teknologi WiMAX, antara lain saluran kabel backhauling (typically over  Ethernet), dan koneksi point to point. Pada Gambar 5 di bawah ini  terlihat empat buah base station (BS) meng-coverage 4 sektor/kawasan,  sebuah repeater sebagai pengumpulan (aggregation) sinyal yang akan  dikirimkan ke wilayah pedesaan (rural area). Komunikasi antar base  station (BS) dapat menggunakan wireless maupun optical fiber.
Gambar 5 Topologi WiMAX dalam area perkotaan dan pedesaan
Selain perubahan frekuensi operasi, pada layer physical dari standar  IEEE 802.16a ditambahkan tiga spesifikasi baru untuk mendukung fitur  NLOS-nya ini, yaitu single carrier PHY, 256 FFT OFDM PHY dan 2048 FFT  OFDM PHY. Format sinyaling OFDM dipilih dalam standar ini dimaksudkan  agar teknologi ini dapat bersaing dengan competitor utamanya yaitu  teknologi CDMA, yang juga bekerja dalam sistem NLOS. Fitur-fitur lain  yang ada pada standar IEEE 802.16a adalah sebagai berikut:
1.Untuk menghantarkan jaringan komunikasi yang berkualitas dengan  jangkauan yang luas adalah lebar kanal frekuensi yang fleksibel.
2.Burst profile yang dapat beradaptasi (fasilitas burst adalah cirri khas dari teknologi broadband).
3.Forwarding error correction (FEC) untuk mengoreksi jika terjadi kesalahan.
4.Advanced antenna system untuk meningkatkan wilayah jangkauan.
5.Kapasitas dan kekebalan terhadap interferensi dari sinyal lain.
6.Dynamic frequency selection (DFS), pemilihan frekuensi kanal secara dinamis dan juga berfungsi untuk mengurangi interferensi.
7.Space time coding (STC) yang akan meningkatkan performance dalam  area batas pinggir dari sinyal yang dipancarkan oleh sebuah base station  (BS).
Selain layer physical (PHY), standar ini juga menentukan seperangkat  aturan yang berada pada layer data link (MAC). Standar ini digunakan  untuk melayani pengguna dalam sistem point to multi point. Standar IEEE  802.16a menggunakan sistem slot koneksi yang ada dalam protokol time  division multiple access (TDMA). Pengaturan slot koneksi ini diatur oleh  BTS untuk melayani para pengguna yang ingin terkoneksi dengannya.  Fitur-fitur physical layer (PHY) ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3 Fitur-fitur physical layer teknologi IEEE 802.16 WiMAX
No Fitur Keuntungan
1 Menggunakan sistem sinyaling 256 point FFT OFDM. Mendukung sistem  multipath untuk memungkinkan diaplikasikan pada area terbuka (outdoor)  dengan kondisi LOS dan NLOS.
2 Ukuran kanal frekuensi yang fleksibel (misalnya 3,5 MHz, 5 MHz, 19  MHz) Menyediakan fleksibilitas yang memung-kinkan komunikasi beroperasi  menggunakan kanal-kanal frekuensi yang bervariasi sesuai dengan  kebutuhan.
3 Didesain untuk dapat mendukung sistem smart antenna Dengan  menggunakan smart antenna yang lebih nyaman digunakan sehari-hari,  inteferensi dapat ditekan dan gain dapat ditingkatkan.
4 Mendukung TDD dan FDD Duplexing Menangani masalah bervariasinya regulasiregulasi diseluruh dunia.
5 Sistem modulasi yang fleksibel dengan sistem error correction yang  bervariasi setiap RF burst Memungkinkan terjalinnya koneksi yang  reliable, memberikan transfer rate yang maksimal kepad setiap subscriber  yang terkoneksi dengannya.
Layer media access control (MAC) dari standar IEEE 802.16 ini  didesain untuk dapat membawa dan mengakomodasi segala macam protokol di  atasnya, seperti ATM, Ethernet atau internet protokol (IP). Fitur-fitur  media access control layer ditunjukkan pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 Fitur-fitur MAC layer teknologi IEEE 802.16 WiMAX
No Fitur Keuntungan
1 Connection oriented Proses routing dan paket forwarding yang lebih reliable.
2 Automatic retransmisi request (ARQ) Meningkatkan performance end to  end dengan menyembunyikan error pada layer RF yang dibawa dari layer di  atasnya.
3 Automatic power control Memungkinkan pembuatan topologi celluler dengan power yang dapat terkontrol secara otomatis.
4 Security dan encription Melindungi privasi dari para subscriber
5 Mendukung sistem modulasi adaptive Memungkinkan data rate yang lebih tinggi
6 Scalability yang tinggi hingga mendukung 100 subscriber Biaya  penggunaan yang sangat efektif, karena mampu menampung pengguna dalam  jumlah yang besar.
7 Mendukung sistem quality of service (QoS) Dapat memberikan latency  rendah pada aplikasiaplikasi delay sensitive, seperti VoIP dan streaming  video.
2. Implikasi Keamanan Pada Teknologi Wirelessmantm (Standar Ieee 802.16)
2.1 Prinsip Kerja Teknologi WirelessMANTM
Teknologi WirelessMANTM / IEEE 802.16 / WiMAX dapat meng-cover area  sekitar 50 kilometer, dimana ratusan pelanggan akan di-share sinyal dan  kanal untuk mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 155 Mbps. Aspek  keamanan merupakan aspek yang sangat penting dan akan dievaluasi oleh  para pengguna internet dengan menggunakan fasilitas ADSL atau teknologi  kabel modem maupun yang berlangganan dengan teknologi WiMAX. Sistem  pengamanan data dilakukan pada layer physical (PHY) dan data link layer  (MAC) pada suatu arsitektur jaringan, tepatnya pada base station (BS)  untuk didistribusikan ke wilayah sekelilingnya dan subscriber station  (SS) untuk komunikasi point to multipoint. Base station (BS) dihubungkan  secara langsung dengan jaringan umum (public network). Secara umum  WirelessMANTM traffic dibedakan menjadi tiga bagian, seperti berikut ini  : 1.Pelanggan mengirimkan data dengan kecepatan 2 – 155 Mbps dari  subscriber station (SS) ke base station (BS). 2.Base station akan  menerima sinyal dari berbagai pelanggan dan mengirimkan pesan melalui  wireless atau kabel ke switching center melalui protokol IEEE 802.16.  3.Switching center akan mengirimkan pesan ke internet service provider  (ISP) atau public switched telephone network (PSTN). Ketiga bagian  tersebut di atas secara blok dapat dilihat pada Gambar 6 dibawah ini.  Gambar 6 Traffic yang terjadi pada WiMAX Pada Gambar 6 di atas laptop  dan desktop personal computer (PC) berfungsi sebagai subscriber station  (SS), tower antenna beserta perangkatnya sebagai base station (BS) dan  swithcing center sebagai pengatur pilihan koneksi ke internet service  provider (ISP). 2.2 Ancaman Umum Dalam teknologi WiMAX / WirelessMANTM,  sebuah base station (BS) akan meng-coverage seluruh wilayah kota yang  terdiri atas ratusan / jutaan pelanggan (subscriber). Semua pelanggan  akan menggunakan media yang sama (sharing) berupa udara untuk  mentransfer data. Teknologi yang digunakan untuk komunikasi antara  subscriber station (SS) dan base station (BS) menggunakan teknologi time  division multiple access (TDMA). Untuk menjamin confidentiality data  pada pelanggan maka pengiriman / penerimaan data dari subscriber station  (SS) dan base station (BS) dienkripsi menggunakan X.509 yang  disertifikasi oleh RSA. Ancaman yang umum pada pelanggan berdasarkan  teknologi WirelessMANTM adalah sebagai berikut : 1. Pencurian sinyal  atau layanan. 2. Pencurian data user. 3. Cloning. Dalam standar IEEE  802.16 digunakan metode untuk meningkatkan keamanan yang berupa  authentication, authorization dan encryption. Authentication yang  digunakan pada subscriber station (SS) adalah X.509 dengan RSA public  key cryptograpy standard (PKCS). Authentication dan authorization pada  subscriber station digunakan X.509 dengan kunci publik untuk  mengidentifikasi informasi, misalnya UserID, SS’s name dan lain  sebagainya. Informasi ini akan terus teridentifikasi selama komunikasi  antara subscriber station (SS) dan base station (BS) masih berlangsung.  Encryption yang digunakan dalam standar IEEE 802.16 adalah 56-bit DES  pada mode cyclic block chaining (CBC). Kesalahan yang terjadi pada  cypertext tidak dipropagasikan ke dalam plaintext dengan menerapkan  algoritma multiple encryption. 2.3 Subscriber Station (SS)  Authentication dan Registrasi Setiap subscriber station (SS) terdiri  dari dua buah sertifikasi yaitu X.509 dan sertifikasi dari perusahaan.  Sertifikasi yang menghubungkan antara 48-bit MAC SS dan dan kunci RSA  dikirimkan dari base station ke subscriber station(SS) dalam bentuk  authorization request(AR) dan authentication information (AI). Setelah  berhasil melakukan proses authentication dan authorization maka  subscriber station (SS) akan tercatat dalam jaringan dan subscriber akan  menerima sebuah IP address dari server DHCP dan dapat mengakses  WirelessMANTM . 2.4 Struktur Layer Layer pertama adalah physical layer  (PHY), jalur frekuensi, modulasi, teknik pengkoreksi kesalahan,  sinkronisasi antara pemancar dan penerima dan struktur time division  multiplexing (TDM). Layer diatasnya berfungsi untuk menyediakan  pelayanan kepada subscriber, misalnya transmisi data dalam frame,  pengontrolan media akses, pengelompokan kedalam media access control  (MAC). MAC bertanggung jawab tentang bagaimana dan kapan base station  (BS) atau subscriber station (SS) mentransmisikan sinyal melalui kanal.  2.5 Privasi Sublayer Privasi sublayer menyediakan sistem pengamanan data  dengan enkripsi diantara base station (BS) dan subscriber station (SS).  Base station (BS) memproteksi pengaksesan data dengan cara enkripsi  pada seluruh jaringan. Dalam privasi sublayer dibedakan menjadi dua  protokol sebagai berikut: 1.Enkapsulasi protokol yang akan bertanggung  jawab terhadap data yang melewati jaringan broadband wireless access  (BWA). 2.Protokol key management ( privacy key management or PKM) yang  menyediakan keamanan distribusi antara base station(BS) dan subscriber  station (SS). 2.6 Protokol Privacy Key Management (PKM) Protokol privacy  key management (PKM) digunakan untuk mengamankan data antara subscriber  station dan base station. Pada saat subscriber station (SS)  menginginkan login ke base station (BS), maka akan mengirimkan pesan  authentication information (AI) ke base station (BS), seperti terlihat  pada gambar dibawah ini. Gambar 7 Proses authentication Pesan ini  terdiri dari kode SS’s yang unik berupa sertifikat X.509 yang  dikeluarkan oleh perusahaan SS’s. Setelah subscriber station (SS)  memberikan identifikasi ke base station (BS), maka akan mengirimkan  pesan authorization request (AR). Pesan request dari base station (BS)  digunakan untuk menjamin akses data jaringan dan keamanan informasi yang  didukung dengan adanya enkripsi data dari subscriber station (SS). Pada  saat base station (BS) menerima pesan authentication information (AI)  dan authorization request (AR), maka akan segera melakukan validasi  identitas SS’s dan mengecek permintaan. Apabila permintaan  diperbolehkan, maka base station (BS) akan mengeluarkan sebuah security  association identity (SAID) dengan requesting SS dan sebuah  authorization key (AK) yang telah dienkripsi dengan SS’s public key  Pesan request dari base station (BS) digunakan untuk menjamin akses data  jaringan dan keamanan informasi yang didukung dengan adanya enkripsi  data dari subscriber station (SS). Pada saat base station (BS) menerima  pesan authentication information (AI) dan authorization request (AR),  maka akan segera melakukan validasi identitas SS’s dan mengecek  permintaan. Apabila permintaan diperbolehkan, maka base station (BS)  akan mengeluarkan sebuah security association identity (SAID) dengan  requesting SS dan sebuah authorization key (AK) yang telah dienkripsi  dengan SS’s public key. Sebelum current key habis masa berlakunya, maka  subscriber station (SS) mememinta lagi authorization yang baru dari base  station (BS) untuk menghindari gangguan yang mungkin terjadi. Protokol  PKM menyerupai model client server, dimana subscriber station (SS)  adalah PKM client dan base station (BS) merupakan PKM server. Protokol  PKM menggunakan kunci publik cryptograpy untuk membuat authorization  antara subscriber station (SS) dan base station (BS). 2.7 Security  Association (SA) Protokol PKM berdasarkan konsep security association  (SA). Security association (SA) merupakan seperangkat metode kriptografi  dan asosiasi penyandian yang terdiri dari informasi tentang bagaimana  penerapan suatu algoritma, bagaimana menggunakan penyandian dan lain  sebagainya. Setiap pelayanan memerlukan asosiasi keamanan. Untuk  subscriber station (SS) menggunakan traffic encryption (TEK) state  machine untuk setiap asosiasi keamanan. TEK akan bertanggung jawab untuk  memanajemen enkripsi lalu lintas data pada setiap pelayanan. Subscriber  station (SS) akan mengirimkan key request ke base station (BS), dan  base station (BS) akan mengirimkan jawaban secara random private key ke  subscriber station (SS). Kunci ini dienkripsi menggunakan 3DES selama  proses authorization. Setelah dienkripsi menggunakan kunci private, maka  semua data dienkripsi dengan algoritma kunci simetrik. Spesifikasi yang  digunakan adalah 56-bit DES dalam mode cyclic block chaining(CBC),  seperti ditunjukkan pada Gambar 8. Ada tiga tipe security association  (SA) yaitu primary, static dan dynamic. Setiap subscriber station (SS)  menentukan sebuah primary security association (SA) dengan base station  (BS) selama proses inisialisasi. Static security association ditentukan  oleh base station (BS), sedangkan dynamic security association  ditentukan dan diselesaikan oleh setiap permulaan dan akhir layanan  selama proses koneksi. Setiap subscriber station (SS) mempunyai nomor  yang unik dan eklusif, tetapi semua tipe static dan dynamic dapat  di-share dengan multiple subscriber station. Subscriber station (SS)  bertanggung jawab untuk menanyakan kepada base station (BS) untuk  substansi yang baru sebelum waktunya habis pada base station(BS).  Protokol PKM juga bertanggung jawab terhadap sinkronisasi antara  subscriber station (SS) dan base station (BS). Gambar 8 Proses enkripsi  data Pada Gambar di atas, plaintext di-XOR-kan dengan blok chipertext  kemudian di enkripsi, agar informasinya secure sehingga tidak mudah  diketahui oleh orang lain yang tidak berhak. 2.8 Kunci Pemeliharaan Base  Station (BS) dan Subscriber Station (SS) Base station (BS) bertanggung  jawab dalam pemeliharaan informasi untuk semua security association  (SA), sedangkan subscriber station (SS) bertanggung jawab untuk  mendukung otorisasi dengan base station (BS) dan memelihara otorisasi  kunci yang aktif. Setelah subscriber station (SS) menyelesaikan  negoisasi, maka akan mengubah otorisasi dengan base station (BS).  Awalnya base station (BS) menerima pesan dari subscriber station (SS)  untuk mengaktifkan otoritas yang baru, kemudian base station (BS)  mengirimkan jawaban atas pertanyaan subscriber station (SS).  Authorization key (AK) akan aktif sampai waktu yang ditentukan berakhir  sesuai dengan batas waktu authorization key (AK). Apabila subscriber  station (SS) mengalami kegagalan dalam melaksanakan otorisasi sebelum  waktu authorization key (AK) berakhir, maka base station (BS) tidak  dapat mengaktifkan authorization key (AK) untuk subscriber station (SS),  dan subscriber station (SS) tidak diberi otorisasi. Base station (BS)  akan menghapus semua traffic encryption (TEK) dengan otorisasi dari  subscriber station (SS). Base station (BS) selalu menyiapkan  authorization key (AK) ke subscriber station (SS) atas suatu permintaan.  Base station (BS) akan mendukung dua aktivitas authorization key (AK)  untuk setiap client subscriber station (SS). Authorization key (AK)  mempunyai batas lifetime dan secara periodik akan di-refresh. 2.9 Metode  Cryptography Pertama kali didesain, protokol privacy key management  (PKM) telah dirancang menggunakan X.509 sertifikasi digital dengan kunci  publik RSA untuk enkripsi, subscriber station (SS) authentication dan  pengubahan kunci otorisasi. Untuk enkripsi data digunakan data  encription standar (DES) dengan chiper block chaining (CBC) 56-bit untuk  standar IEEE 802.16. Inisialisasi vektor chiper block chaining (CBC)  tergantung dari jumlah frame dan perbedaan antar frame. Untuk mereduksi  jumlah perhitungan intensif pemrosesan kunci publik selama operasi  normal, maka pada proses enkripsi digunakan 3DES. Protokol privacy key  management (PKM) untuk otorisasinya menggunakan hashed message  authentication code (HMAC). Kelebihan dari enkripsi menggunakan protokol  privacy key management (PKM) adalah keduanya kokoh (robust) dan dibuat  dalam bentuk yang standar serta dapat digunakan dalam platform yang  berbeda (modular). 2.10 Implementasi Sistem komunikasi perangkat IEEE  802.16 (WiMAX) agar aman, maka diperlukan tiga hal sebagai berikut: 1.  Device authentication Authentication berkaitan dengan metoda untuk  menyatakan bahwa informasinya betul-betul asli, atau orang yang  mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang  dimaksud. Authentication yang digunakan adalah X.509. Digital passports  dapat menjamin identifikasi perangkat IEEE 802.16 seperti wireless yang  digunakan dalam access point. 2. Data confidentiality ( privacy)  Confidentiality atau privacy merupakan hal yang sangat penting untuk  jaringan termasuk komunikasi wireless. Inti utama aspek confidentiality  atau privacy adalah usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak  berhak mengakses. Confidentialy biasanya berhubungan dengan data yang  diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu, sedangkan privacy  lebih ke arah data-data yang bersifat privat. 3. Data integrity Keutuhan  data mutlak diperlukan dalam suatu komunikasi wireless. Jaminan  terhadap keutuhan data dapat dilakukan dengan digital signature atau  fungsi hash. Untuk menambahkan X.509 sertifikasi digital untuk  authentication, security builder PKI toolkit dapat digunakan seperti  berikut ini: 1.Generate RSA, ECC dan Diffie-Hellman (DH) private/public  keys. 2.Generate certificate reguest (PKCS #10). 3.Sertifikasi parsing  dan ekstraksi kunci publik. 4.Generate shared secret keys (AES, 3DES,  RC2, RC4). 5.Securely transport shared secrets menggunakan RSA,  Diffie-Hellman (DH), Elliptic-Curve Menezes Qu Vanstone (ECMQV) atau  Elliptic-Curve Diffie-Hellman (ECDH), 6.Securely store privacy keys,  local identity certificates, and trusted root certificates. 7.Verify  code signature for firmware update (PKCS #7). Untuk mencapai tingkat  keamanan dan efisiensi yang tinggi, maka untuk teknologi WiMAX sebaiknya  menggunakan seperti berikut ini:. 1.128 bit advanced encryption  standard (AES) untuk kecepatan dan enkripsi simetrik untuk menjaga  confidentiality, 2.HMAC-SHA-1 algoritma hash untuk kecepatan dan  keutuhan data. 3.256-bit ECMQV untuk kecepatan dan keamanan data,  authentication dan transport menggunakan 128-bit AES. Untuk pengamanan  data teknologi WiMAX menurut Certicom[2], dapat digambarkan seperti  Gambar 9. Pengamanan komunikasi wireless jalur lebar (broadband)  dilakukan dari jaringan internal sampai dengan terkoneksi ke jaringan  internet. Gambar 9 Implemantasi sistem keamanan pada WiMAX standar 3.  Penutup 3.1
Sumber Referensi :
1.Terjemahan bebas : White – Paper ; 802.11n: Next-Generation Wireless LAN Techonology oleh Indra Sufian.
2.Ilmu Komputer.com : Sistem Keamanan Pada Worlwide Interoperabality for Microwave Access (WiMAX) oleh Siyanta.
No comments:
Post a Comment